“Ada makna
yang tak biasa saat mendengar kata dobrak atau mendobrak” ungkap Adi Wijaya dalam acara Bedah Buku Muslim
Demolisher, Sang Pendobrak Peradaban Kelam (Mataram, 24/06/2013). Acara yang
dihadiri lebih dari 100 mahasiswa ini diselenggarakan oleh jursan PMI (Penggemangan Masyrakat
Islam) Fakultas Dakwah IAIN Mataram di Aula IAIN
menurut Adi,
ada tiga hal yang harus dilakukan agar menjadi Muslim Demolisher, yang Pertama,
memulai dengan mencari sahabat yang satu pemikiran dan emosi karena untuk
merubah peradaban kelam kapitalisme saat ini tidak mungkin bisa berjuang
sendiri, sebagimana Rasulullah SAW, berjuang secara berkelompok untuk membangun
peradaban Islam di Madinah. yang Kedua,
meratakan dengan Islam, yakni menyebarkan dan menawarkan apa yang kita pahami agar
orang lain juga paham dan berjuang bersama kita. Yang ketiga,
melakukannya dengan laa madia, tanpa kekerasan sebagaimana yang Rasulullah
lakukan untuk mewujudkan khilafah islam di madinah.
“menarik
sekali, sesuai dengan hati nurani lebih bisa diterima di masyarakat luas”
komentar Hartawan, Mahasiswa Ahwal Asysyakhsiah IAIN Mataram yang sangat
antusias mengikuti acara tersebut.
Acara
tersebut juga mengahdirkan Dekan Fakultas Dakwah, Dr. Fahrurrozi, sebagai
pembanding pertama, serta dosen IAIN Mataram Rozi Iskandar M. Pd sebagai
pembanding kedua.